Kisah Jamaah Haji Bogor Alami Keajaiban di Padang Arafah, Bisa Kembali Berjalan

Selasa, 27 September 2016

Topeta - Seorang jamaah haji asal Kota Bogor mendapatkan pengalaman yang tidak bisa dilupakan saat berada di tanah suci.

Muhamad Waladan Mardzia (50), jamaah haji asal kota Bogor tersebut terus mengucapkan kebesaran Allah.

Ia menceritakan sebelum keberangkatannya ke tanah suci ia menderita sakit saraf terjepit.

Kejadian tersebut terjadi enam hari sebelum jadwal keberangkatan.

"Waktu itu enam hari sebelum keberangkatan, Allahu Akbar, saya terserang penyakit syaraf terjepit, ketika itu saya tidak bisa berjalan," ucapnya kepad TribunnewsBogor.com saat tiba di Madjid Raya Bogor.

Jadi saat itu tulang ekor nya mengalami syaraf terjepit.

Kejadian tersebut membuatnya tidak bisa berjalan.

Bahkan atas kejadian tersebut, dokter pun meminta agar sesegera mungkin untuk di operasi

"Nah dokter memberikan pilihan untuk di operasi, tapi hasilnya 50:50," ucapnya.

Ia menambahkan saat itu dengan menyebut nama Allah dan Bismillah, ia tetap tetap berangkat pergi haji.

"Dan saya pun berdoa kepada Allah yang memiliki kuasa, Laillahaillahlah, saya terus menyebut-nyebut kebesaran Allah," ucapnya.

Setelah itu ia pun meminta untuk dokter mencabut infus dan dengan niat berangkat ke tanah suci.

"Karena niat saya, saya ingin berangkat ke tanah suci karena Allah, saya pun berdoa, ya Allah berikan kekuatan untuk saya, hingga walaupun sakit saya masih bisa berangkat, dari situ saya terus doa," katanya.

Saat di dalam pesawat dia pun tidak bisa duduk.

Karena dokter ahli saraf mengatakan, pantangan yang harus diikuti adalah tidak boleh duduk dan posisi tubuhnya tak boleh menekuk.

"Waktu itu dokter bilang seperti itu, jadi yang paling bagus adalah berbaring ditempat yang keras," tuturnya.

Kemudian dia pun meminta sedikit tempat untuk berbaring ataupun selonjor di dalam pesawat.

Saat itu pihak pesawat pun memberikan tempat di dekat bagasi.

"Nah saya dikasih di bagian tempat barang di situ saya bisa melonjor, selama lebih dari 9 jam saya disana dan terus saya ucap doa sama Allah," ujarnya.

Ketika turun dari pesawat ia pun harus dibantu oleh rekan rekannya.

Hingga saat tiba di Arab Saudi, ketika menaiki kendaraan ia pun berselonjor di bangku paling belakang.

"Alhamdulillah teman-teman saya pada baik, nah saya dibantu sama teman, barang dibawakan terus dituntun sama teman," ucapnya.

Saat melaksana kan haji dia pun dibantu oleh temannya.

Selain itu dalam rombongannya Muhamad Waladan sering di minta untuk menjadi imam.

Namun karena kondisinya yang tidak memungkinkaan ia pun meminta agar ada yang menggantikannya.

Setelah itu dia pun terus menjalankan ibadah haji.

"Saya terus berdoa memohon kepada Allah hingga akhirnya diberi kekuatan dan saya bisa ke masjidil haram, masjid nabawi dengan lengkap, dan saya itikaf di masjid Nabawi Masjidil Haram, kare a saya ingin di tolong oleh Allah" jelasnya.

ia pun diminta kembali menjadi imam namun tetap tidak bisa menyanggupinnya.

"Dan saat di arafah saya pun diminta menjadi imam oleh rombongan tapi saya tidak sanggup," ujarnya.

Setelah Selesai shalat di dalam camp ia pun diminta untuk mengisi tausyiah dan doa.

"Sambil terduduk kita disana menangis bersama para rombongan meminta ampun pada Allah atas semua dosa dosa kita yang banyak. Saat itu kita menangis memohon ampunan Allah," ujarnya.

Setelah selesai berdoa, saat itah keajaiban dan pertolongan dari Allah dirasakannya.

Tiba-tiba ia pun bisa kembali berjalan tanpa merasakan rasa sakit yang di derita sebelumnya.

Bahkan setelah sembuh dirinya pun ikut membantu jamaah lain yang kelelahan dan ikut membatu membawa barang jamaah.

Bahkan sejak itu dia bisa kembali tausyiah dan bisa kembali menjadi imam serta mengisi khutbah.

"Dan saya yakin inilah janji Allah, Makhluk tidak mempunyai kuasa dan Allah lah yang maha besar yang memiliki kuasa, Saya pun berterimakasih kepada Ibu saya yang mendoakan, istri saya yang mendoakan, anak dan teman yang mendoakan," pungkasnya.


sumber : tribunnews
loading...
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar test