Kembalian Uang Receh di Minimarket, Jangan Dianggap Remeh! Baca Ini Anda Akan Mengerti Gunanya!
Sabtu, 21 Mei 2016
Topeta - Kembalian Uang Receh di Minimarket, Jangan Dianggap Remeh, Baca Ini Anda Akan Mengerti Gunanya!
Kembalian Uang Receh di Minimarket, Jangan Dianggap Remeh, Baca Ini Anda Akan Mengerti Gunanya!
Bila kita belanja di minimarket, tentu sering di tanya oleh kasirnya, “Uang kembaliannya Rp 200 ingin disumbangkan? ” Karenanya cuma uang receh, kita mungkin saja dengan mudah berkata, “Ya boleh. ”
Tetapi tahukah Anda? Penghasilan minimarket dari uang receh seperti itu dapat meraih miliaran rupiah. Tragisnya, uang itu mungkin disumbangkan ke bebrapa lembaga yg tidak kita sukai.
Mulai sejak satu tahun lebih lalu, sering muncul informasi berantai tentang penggunaan uang receh dari minimarket ke bebrapa lembaga yang program-programnya merugikan umat Islam.
Saya tidak dapat memberi tahu apakah informasi itu benar atau salah. Tetapi bila kita ragu, baiknya tolak saja tawaran untuk menyumbangkan uang receh tersebut .
“Kok ditolak? Hanya uang receh gitu kok pelit banget? ”
Ini bukanlah masalah pelit atau dermawan. Ini masalah SIKAP. Walaupun cuma uang receh, tetapi bila uang itu dipakai untuk beberapa hal yang merugikan umat misalnya, pasti kita turut terkena dosanya, bukan?
Masa sich, kita turut dan dalam bebrapa usaha untuk merugikan umat kita sendiri?
Saya secara pribadi nih, biasanya selalu pura2 repot melihat ke arah lain saat si kasir usai menghitung total belanjaan. Supaya dia tak bertanya masalah sumbangan tersebut .
Apabila dia ajukan pertanyaan, saya biasanya menjawab, “Mau saya sumbagkan ke kotak amal yang di depan itu saja. ”
Ya, di depan setiap minimarket kan umumnya ada kotak amal. Mending uang receh kita disumbangkan ke situ saja, lantaran lebih jelas.
Sekolah yang Dibiayai dari Uang Receh
Tanggal 22 Februari 2014 kemarin saya isi kursus penulisan untuk guru2 di Sekolah Juara, Jakarta. Pernah takjub waktu berbincang dengan kepala sekolahnya saat sesi istirahat.
Tuturnya, Sekolah Juara yang disebut punya Tempat tinggal Zakat ini didanai dari uang receh, dengan kata lain uang kembalian dari L0tte Mart.
Anda yang punya kebiasaan berbelanja di minimarket mungkin saja sering di tanyai oleh kasir, “Uang kembalian Rp 200 bisa disumbangkan? ”
Rp 200 memanglah cuma uang receh. Namun bila dihimpun, nyatanya jumlahnya dapat miliaran rupiah! Serta Sekolah Juara dibiayai dari uang receh seperti ini.
Mendengar pembicaraan sang kepala sekolah, saya takjub sekaligus kagum. Saya juga segera teringat pada minimarket yang juga rajin mengumpulkan uang receh dari beberapa konsumen.
“Karena saya terjun segera di situ, jadi saya ketahui seluk-beluknya, ” tutur sang Kepala Sekolah. “Ada minimarket yang bekerja bersama dengan organisasi yang beraf!liasi dengan bebrapa lembaga yang sampai kini memusuh! dakwah. Jadi baiknya janganlah sumbangkan uang kembalian Anda pada mereka. ”
Saya manggut-manggut. Nyatanya bila uang receh dikelola dengan baik, sesungguhnya akhirnya bisa sangat luar biasa. Bisa membuat anak-anak tak mampu bersekolah gratis, berobat gratis, dan sebagainya.
Kembalian Uang Receh di Minimarket, Jangan Dianggap Remeh, Baca Ini Anda Akan Mengerti Gunanya!
Bila kita belanja di minimarket, tentu sering di tanya oleh kasirnya, “Uang kembaliannya Rp 200 ingin disumbangkan? ” Karenanya cuma uang receh, kita mungkin saja dengan mudah berkata, “Ya boleh. ”
Tetapi tahukah Anda? Penghasilan minimarket dari uang receh seperti itu dapat meraih miliaran rupiah. Tragisnya, uang itu mungkin disumbangkan ke bebrapa lembaga yg tidak kita sukai.
Mulai sejak satu tahun lebih lalu, sering muncul informasi berantai tentang penggunaan uang receh dari minimarket ke bebrapa lembaga yang program-programnya merugikan umat Islam.
Saya tidak dapat memberi tahu apakah informasi itu benar atau salah. Tetapi bila kita ragu, baiknya tolak saja tawaran untuk menyumbangkan uang receh tersebut .
“Kok ditolak? Hanya uang receh gitu kok pelit banget? ”
Ini bukanlah masalah pelit atau dermawan. Ini masalah SIKAP. Walaupun cuma uang receh, tetapi bila uang itu dipakai untuk beberapa hal yang merugikan umat misalnya, pasti kita turut terkena dosanya, bukan?
Masa sich, kita turut dan dalam bebrapa usaha untuk merugikan umat kita sendiri?
Saya secara pribadi nih, biasanya selalu pura2 repot melihat ke arah lain saat si kasir usai menghitung total belanjaan. Supaya dia tak bertanya masalah sumbangan tersebut .
Apabila dia ajukan pertanyaan, saya biasanya menjawab, “Mau saya sumbagkan ke kotak amal yang di depan itu saja. ”
Ya, di depan setiap minimarket kan umumnya ada kotak amal. Mending uang receh kita disumbangkan ke situ saja, lantaran lebih jelas.
Sekolah yang Dibiayai dari Uang Receh
Tanggal 22 Februari 2014 kemarin saya isi kursus penulisan untuk guru2 di Sekolah Juara, Jakarta. Pernah takjub waktu berbincang dengan kepala sekolahnya saat sesi istirahat.
Tuturnya, Sekolah Juara yang disebut punya Tempat tinggal Zakat ini didanai dari uang receh, dengan kata lain uang kembalian dari L0tte Mart.
Anda yang punya kebiasaan berbelanja di minimarket mungkin saja sering di tanyai oleh kasir, “Uang kembalian Rp 200 bisa disumbangkan? ”
Rp 200 memanglah cuma uang receh. Namun bila dihimpun, nyatanya jumlahnya dapat miliaran rupiah! Serta Sekolah Juara dibiayai dari uang receh seperti ini.
Mendengar pembicaraan sang kepala sekolah, saya takjub sekaligus kagum. Saya juga segera teringat pada minimarket yang juga rajin mengumpulkan uang receh dari beberapa konsumen.
“Karena saya terjun segera di situ, jadi saya ketahui seluk-beluknya, ” tutur sang Kepala Sekolah. “Ada minimarket yang bekerja bersama dengan organisasi yang beraf!liasi dengan bebrapa lembaga yang sampai kini memusuh! dakwah. Jadi baiknya janganlah sumbangkan uang kembalian Anda pada mereka. ”
Saya manggut-manggut. Nyatanya bila uang receh dikelola dengan baik, sesungguhnya akhirnya bisa sangat luar biasa. Bisa membuat anak-anak tak mampu bersekolah gratis, berobat gratis, dan sebagainya.
sumber : rahasiabikinsehat
loading...