Inilah Derita Para PENONTON ALAY Yang Perlu Kamu Tau

Minggu, 12 Juni 2016
thumb-penonton

Topeta - Tidak pernah terbayangkan sebelumnya saat memutuskan untuk menjadi penonton bayaran atau yangs seting disebut penonton alay di banyak acara televisi. Banyak orang yang jauh merantau dari kampung halamannya hanya untuk bekerja, dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan membuat orang menyanggupi untuk menjadi penonton bayaran di televisi.

Saat ditanya pekerjaannya? Mereka mengaku kalau menjadi pegawai di stasiun televisi karena merasa malu dengan identitasnya sebagai “penonton bayaran” dan menutupi hal itu dari keluarganya.

Seorang penonton bayaran mengungkapkan pengakuan bohongnya karena ia malu kepada orang tuanya kalau ia hanyalah penonton bayaran di televisi.

Aku bilangnya kemarin itu, ‘Ya, Ma, aku diterima di suatu TV.’
Mereka tahunya aku masuk ke televisi-televisi itu bukan penonton.
Katanya ke Jakarta kerja, masa cuma jadi alay.

Banyak alasan mau menjadi penonton bayaran

Ada yang sekadar ingin menonton artis sekaligus mendapat bayaran. Yang lain mengandalkan bayaran dari agen atau koordinator penonton untuk menyambung hidup. Selain itu banyak orang orang yang hanya memiliki ijasah sekolah dasar yang kesulitan mencari pekerjaan akhirnya menjadi penonton bayaran seperti ini

Ya gimana, daripada jadi pengangguran

Berbohong supaya orang tua tidak kecewa

Annisa, seorang penonton bayaran yang mendapatkan bayaran lebih baik dari deden mengatakan kalau ia mendapatkan “pekerjaan” ini dari sebuah iklan koran. Ia langsung diterima setelah menghubungi pemasang iklan. Ia terpaksa berbohong karena sulitnya mencari kerja di Jakarta, dan orang tuanya selama ini tahunya ia bekerja di stasiun televisi bukan sebagai penonton bayaran.

Gimana lagi, bohong lagi. Aku takutnya Mama kecewa.

Ia sudah berusaha untuk mencari pekerjaan di tempat lain tapi belum membuahkan hasil. Mau tidak mau ia meneruskan pekerjaannya menjadi penonton bayaran, tapi ia tidak bisa menyembunyikan keinginannya untuk menjadi seorang pekerja dengan kemampuan yang dimilikinya. Entah kapan keinginan ini bisa terwujud
Jangan diterusin (jadi ‘penonton alay’). Aku pengin kerja yang nyaman dan enggak ngebohongin orangtua lagi, bisa kasih uang ke orangtua,”

Jangan rendahkan apa yang mereka kerjakan, mereka melakukan pekerjaan itu karena kondisi. Kita yang mempunyai kehidupan lebih baik hendaknya tidak merendahkan mereka dengan sebutan penonton alay, karena sebenarnya mereka tidak ingin menjadi seperti itu.


sumber : hellopet
loading...
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar test