Penting Buat Anda Pencari Kerja! Ada Perusahaan Buka Loker Tapi Sebenarnya Modus Pemerasan Halus

Senin, 25 Juli 2016

Topeta - Bagi sebagian orang yang pernah mengalami, mencari pekerjaan adalah saat-saat yang mendebarkan sekaligus membuat pusing kepala.

Keinginan untuk cepat mendapat pekerjaan dengan gaji yang baik begitu menggebu-gebu, tetapi persaingan untuk masuk ke dunia kerja juga cukup ketat.

Di tengah kondisi tersebut, rupanya ada saja oknum perusahaan yang memanfaatkan kebutuhan para pencari kerja. Dengan dalih menawarkan suatu posisi lowongan, mereka justru menarik sejumlah uang dari pencari kerja.

Salah satu yang ramai diperbincangkan adalah sebuah perusahaan yang berada di Umbulharjo, Yogyakarta, berinisial PT R. Perusahaan tersebut terletak di belakang sebuah toko berjejaring yang cukup terkenal.

Menurut pengakuan netizen, setiap tahap seleksi masuk kerja selalu dipungut biaya.

"Pertama suruh bayar 100 buat psikotes, tapi masih suruh bayar-bayar terus sampe jutaan tergantung kota penempatan," kata Iskandar Suroto mengomentari postingan netizen, yang menanyakan kebenaran perusahaan tersebut.

Untuk membuktikan kebenarannya, Tribunjogja.com kemudian mendatangi perusahaan itu belum lama ini. Di lokasi yang disebutkan, terlihat satu orang perempuan baru saja menyelesaikan salah satu seleksi.

Mungkin tes yang ia hadapi berat karena wajahnya tampak berkeringat.

Begitu masuk ke gedung yang ditempel spanduk itu, terlihat seorang resepsionis tengah duduk dan bersiap menerima setiap tamu yang datang.

Pencari kerja juga harus konfirmasi padanya untuk melakukan wawancara dengan orang yang telah dijanjikan. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya tribunjogja.com dapat bertemu dengan pewawancara perusahaan itu.

Mandiri

Rupanya, orang yang melakukan wawancara berbeda dengan nama yang harus ditemui, di pesan singkat konfirmasi lowongan.

Dari pewawancara itu pula, diketahui bahwa setiap peserta harus membayar Rp 100.000 sebagai biaya administrasi untuk psikotes.

Menurutnya, perusahaan tersebut adalah swasta sehingga semua harus dilakukan mandiri, termasuk biaya seleksi masuk.

Lolos atau tidaknya psikotes juga tidak begitu berpengaruh karena pencari kerja pasti diterima di perusahaan itu.

"Lolos dan tidaknya itu tidak begitu berpengaruh kalau di perusahaan kami. Di sini itu tidak ada istilah diterima atau tidak diterima, pasti diterima asalkan mengikuti proses," ungkap pewawancara itu.

Setelah tahap psikotes, selanjutnya pencari kerja akan mengikuti proses wawancara yang hanya berselang sekitar 20 menit. Proses selanjutnya adalah seminar dan pelatihan yang jadwalnya menunggu pengumuman perusahaan.

Sama seperti saat psikotes, pada tahap tersebut peserta masih akan dipungut biaya. Hanya saja, ia tidak bersedia menyebut berapa nominalnya.

"Pastinya lebih mahal (dari Rp 100.000)," tambahnya.

Tak Ada Gaji Pokok

Meskipun pencari kerja harus mengeluarkan sejumlah uang saat seleksi masuk, tetapi PT R tidak memberikan gaji pokok bagi karyawannya.

Apa yang diterima karyawan adalah penghasilan, sehingga besar kecilnya tergantung prestasi seseorang.

"Mau sehari dapat Rp 1 juta bisa, mau tidak dapat sama sekali juga bisa karena tidak ada gaji pokok," ujar lelaki tersebut.

Saat ditanya mengenai pekerjaan yang nantinya harus dilakukan, ia menjawab tergantung dengan posisi yang dilamar. Bila mendaftar staf administrasi, maka nantinya pekerjaan akan berkaitan dengan hal tersebut, seperti surat menyurat.

Dibanding staf administrasi, posisi staf informasi disebut-sebut menawarkan penghasilan yang lebih besar. Seorang staf informasi bertugas untuk menyebarkan informasi lowongan kerja.

Ketika itu tribunjogja.com ditawari untuk menjadi staf administrasi di internal PT R. Padahal di SMS konfirmasi lowongan, disebutkan bila job yang ada adalah staf administrasi di hotel berbintang.

Namun setelah wawancara dilakukan, ternyata kuota untuk staf di hotel berbintang sudah habis sehari sebelumnya.

Menurut si pewawancara, PT R yang menawarkan jasa berupa informasi lowongan kerja, memiliki beberapa cabang termasuk di Klaten, Bantul dan Wates. Oleh karena itu, pencari kerja dapat memilih di mana ia ingin ditempatkan.

Saat proses wawancara hampir usai, lelaki itu menawarkan sebuah form untuk diisi, agar proses psikotes bisa lebih cepat. Namun untuk dapat mengisinya, pencari kerja harus memberi uang muka dan tidak ada minimalnya.

Bila tidak demikian, peserta bisa langsung membayar pada hari H, dengan meletakkan amplop yang telah diberikan di resepsionis.

"Nanti ini (amplop) ditarus saja di resepsionis. Nanti sudah jelas kok," katanya.


sumber : tribunnews
loading...
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar test