Ketika Ustadz Arifin Ilham Meluruskan Ceramah Ngawur Ustadz Selebritis Maulana

Senin, 29 Agustus 2016

Topeta - Beberapa hari ini jagad maya digemparkan bersama beredarnya rekaman ceramah Ustadz Nur Maulana di salah satu stasiun televisi swasta nasional. Sang Ustadz disaat itu mengatakan bahwa kepemimpinan tak bisa dikaitkan bersama agama tertentu. Ia pun menambahkan ilustrasi bersama profesi pilot pesawat yang tidak mesti beragama Islam.

Akibat ceramah Ustadz Maulana yang dinilai bertentangan dengan aturan Islam, ramai kritik keras dari tokoh-tokoh Islam dan juga para netizen mengalir kepada ustadz asal Makasar itu.

Kali ini Ustadz Arifin Ilham melalui laman facebook mengklarifikasi kekeliruan ceramah Ustadz Maulana soal memilih pemimpin menurut aturan Islam.

Pria yang selalu mengenakan pakaian warna putih itu menilai bahwa Islam agama sempurna yang mencakup segala aspek kehidupan, dari yang sederhana sampai masalah kepemimpinan.

“Dari sederhana masuk kamar mandi sampai apalagi kepemimpinan. Memisahkan Islam dengan kepemimpinan adalah kebodohan, tidak paham ajaran Islam,” kata Ustadz Arifin Ilham dalam status Facebook,

Arifin juga beranggapan bahwa Islam tidak bisa dipisahkan dengan politik kekuasaan. “Nabi Ibrahim diutus Allah untuk menghadapi rezim berhala Namrudz, Nabi Musa diutus Allah menghadapi rezim pembantai bayi Firaun, dan Nabi Muhammad diutus Allah untuk menghadapi para kuffar jahiliyyah,” tegasnya.

Dengan takluknya kepemimpinan kuffar jahiliyyah, kata Ustadz Arifin, maka umat manusia beriman. “Bertasbih kepada Allah, dan banyak mengingat Allah (QS Thoha 33-34), agar umat hidup dalam petunjuk Allah, dalam kemuliaan Islam, dalam keberkahan taqwa. bahagia dalam syariat dan sunnah Rasulullah (QS Al A’rof 96),” tulisnya.

Karena itu, lanjut Ustadz Arifin, Islam sangat memperhatikan kepemimpinan dengan syarat dan kriteria yang sangat jelas yaitu mengutamakan keimanan dan ketaqwaan. “Bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang shalih (QS Al Anbiya 105),” ungkapnya.

Ia pun berpendapat haram memilih pemimpin kafir. “Bacalah dengan iman Kalam Allah ini: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali (pemimpin/pelindung) dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ? (QS An Nisa 144),” lanjutnya.

Ustadz Arifin juga membawakan dalil surat Al Maidah ayat 57, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.”

Selain dalil dari Alqur’an, Ustadz Arifin menukil dalil dari hadits Nabi, dia mengatakan, “Rasulullah bersabda kepada ka’ab bin ujrah: mudah-mudahan Allah melindungimu dari para pemimpin yang jahil. Ka’ab bin ujzah bertanya: apa yang dimaksud dg pemimpin yang jahil wahai Rasulullah? Beliau menjawab: “mereka adalah para pemimpin yang hidup sepeninggalku. Mereka tidak beriman pada petunjuk Allah, dan mereka tidak mengikuti sunnahku” (HR Ahmad).”

Ustadz Arifin mengingatkan bahwa setiap da’i wajib berpegang kepada dalil ketika menyampaikan ceramah. “Ingat setiap mu’min apalagi juru da’wah wajib menyampaikan dalil yang berdasar Alqur’an dan Sunnah,” tandasnya.

Di akhir nasihatnya, Ustadz Arifin Ilham mengajak berdoa agar dilindungi dari juru dakwah yang jahil.

“Allahumma ya Allah lindungilah kami dari juru dakwah jahil yang menyesatkan kami dari petunjukmu dan sunnah NabiMu…aamiin,” tandasnya.


sumber : 7cahayaislam
loading...

4 komentar for Ketika Ustadz Arifin Ilham Meluruskan Ceramah Ngawur Ustadz Selebritis Maulana:

  1. Contoh.
    1. Ahok Pemimpin DKI, Sejauh Ini Teruji
    2. Calon Rival Baru, Dani Ahmad.
    Saya Tetap Salut Ke Ahok.
    Dan Jika Harus Memilih, Secara Otomatis AHOK TERDEPAN.

    Hidup Islam - Hidup Kejujuran.

    BalasHapus
  2. ohh, crap !!!!
    Hahahah... 😂😂😂😂😂

    BalasHapus
  3. Dalam Al-Qur'an dijelaskan:

    “ Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah "kami telah tunduk", karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Surah Al-Hujurat [49]:14) ”
    Ayat ini menjelaskan perbedaan antara seorang Muslim dan orang beriman.

    Juga:

    “ Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (Surah An-Nisa' [4]:136)

    Dari pernyataan ayat diatas , apakah seorang yang beragama islam sudah bisa beriman dan menjalankan imannya dlm kehidupannya? , apakah seorang yang beragama islam sudah pasti mukmin? , apakah seorang yang beragama islam hanya tahu ngucapin syahadat dan ngelakuin segala rukun islam namun akhlaknya tetap kafir? , apakah seorang yang beragama islam tidak perduli dengan kehidupan yang beraneka ragam kepercayaan? , apakah seorang yg beragama islam hanya tahu tentang dirinya saja dan mengenyampingkan dunia yang lainnya sementara Allah taala menciptakan segala sesuatunya dimuka bumi ini? , apakah seorang yang beragama islam sudah sangat benar dan tidak ada yang menandingi kebenarannya? dll.

    Bukankah Allah taala telah menciptakan kitab2 sebelum Alquran dan mengajarkan jalan yang benar dan jalan yang lurus bagi semua ummat manusia? ,Bukankah Allah taala juga telah menciptakan agama2 yang baik dan benar sebelum agama islam lahir ke muka bumi ini? , bukankah taurat dan injil adalah kitab yang memberi petunjuk pada jalan yang benar? , nah bukankah Islam itu sendiri memiliki makna kedamaian , keselamatan , berserah diri dan menyerah kepada segala petunjuk2 Allah terhadap kitab2 yang telah dibawa rasul-rasul? .
    Manusia itu adalah pada hakikatnya manusia yang tercipta untuk membuat kebaikan2 dimuka bumi ini
    . Kebaikan itu tercipta bukanlah sebab agamanya kebaikan itu tercipta dari akhlak atau perilaku yang baik atas sesama ciptaan Allah taala.
    Apakah banyak manusia yang beragama islam adalah kafir dan berperilaku kafir? , jawabnya adalah banyak. Apakah banyak juga manusia yang beragama non muslim yang berperilaku mukmin atau berakhlak yang baik , beriman serta ikhsan? , jawabnya banyak dan sangat banyak .
    Olehkarena itu manusia yang beragama islam itu tidak menjadi jaminan berperilaku mukmin , beriman dan ikhsan.
    Bahkan jumlahnya sangat banyak bahwa ummat ataupun manusia yg beragama islam itu adalah kafir sempurna.

    BalasHapus