Saat Melakukan Ta’aruf Jangan Lupa Mengajukan 7 Pertanyaan Ini
Minggu, 18 September 2016
Topeta - Bukan hal yang mudah menjalani proses menikah tanpa melalui proses pacaran terlebih dulu, tentu saja akan memunculkan banyak pertanyaan bagi orang yang belum memahaminya. Saat melakukan ta’aruf, bagaimana sih cara yang tepat untuk mengenal kepribadian calon pasangan kita agar bisa lebih mengenalnya? Mulai dari bagaimanakah kebiasaan baik dan juga kebiasaan buruk yang ia punya? Bagaimana perilakukanya saat berinteraksi dengan keluarga besar kita? Dan tentu masih banyak lagi sekelumit pertanyaan yang muncul di kepala kita.
Tapi menikah tanpa melakukan pacaran bukan berarti tidak dapat memahami bagaimana calon pasangan kita kelak. Islam mengijinkan kita untuk melakukan nazhor atau melihat calon pasangan agar kita dapat merasakan kecocokan di hati. Sedangkan, gambaran kepribadian, kebiasaan, dan juga cita-cita di masa depan dan lain sebagainya, hal itu dapat kita gali melalui proses tanya jawab baik langsung kepada yang bersangkutan, atau mungkin mencari informasi melalui keluarga dan juga teman dekatnya.
Jadi, saat melakukan ta’aruf, jangan lupa untuk mengajukan 7 pertanyaan ini kepada calon pasanganmu.
1. Bagaimana Pemahaman Tentang Keluarga Serta Visi Misi Pernikahan
Menikah bukan hanya sekedar melegalkan hubungan, karena sebuah pernikahan adalah sebuah fase awal dari kehidupan berumah tangga. Jadi, sangat wajib bagi kita untuk memiliki visi dan misi yang matang untuk mengarungi bahtera rumah tangga.
Jadi, kamu jangan lupa untuk bertanya mengenai pandangan calon pasanganmu mengenai makna berkeluarga, baik dalam pandangan agama atau secara global. Karena dari situ kita akan tahu, seberapa besar pengetahuan dia akan makna keluarga. Dan tanyakan juga mengenai visi dan misinya, apakah kalian memang sejalan atau tidak.
2. Bagaimana Ibadah Yang Dijalaninya
Pertanyaan tentang ibadah ini bisa saja menyinggung seputar cara ibadahnya, sudah berapa lembar bacaan Qur’anmu setiap harinya, atau mungkin ibadah sunnah apa saja yang biasa dia lakukan, dan berapa banyak sholat Dhuha dan Tahajud dilakukannya dalam sepekan?
Pertanyaan seputar ibadah ini menjadi penting karena kekuatan ibadah akan membentuk iman yang baik dan menjadi pondasi kuat saat kita dalam menjalani roda kehidupan dimasa depan.
3. Bagaiman Pemahaman Tentang Peran, Hak dan Kewajiban Suami dan Istri
Saat dua orang memutuskan untuk menikah, maka mereka harus sudah mengerti mengenai hak dan juga kewajiban masing-masing. Ini berkaitan erat dalam hal persepsi mengenai batasan, harapan dan mengenai berbagai hal terkait yang tak bisa lepas dalam peran sehari-hari. JIka kita seorang wanita, kita juga bisa menanyakan mengenai bagaimana sosok istri ideal baginya, atau jika kita seorang lelaki, maka kita juga bisa menanyakan bagaimana sosok suami ideal yang ia harapkan. Ini adalah salah satu cara membangun sebuah komunikasi awal, agar kita bisa saling mengukur diri kita masing-masing.
4. Bagaimana Mengatur Emosi dan Konflik
Taka da pernikahan yang luput dari konflik, entah itu besar atau pun kecil. Makanya, saat awal perkenalan atau ta’aruf kita wajib menanyakan dan menggali bagaimana cara calon pasangan kita itu dalam mengatur emosi dan cara dia menanggulanginya. Ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan antara lain adalah mengenai hal apa yang biasanya memicu amarahmu? Atau apa yang kamu lakukan saat sedang stres atau mungkin bermasalah dengan orang lain? Dan bagaimana kondisi terburukmu ketika kamu sedang marah?
Karena sangat manusiawi jika manusia sedang mengalami stress dan kita tidak dapat menghindar dari hal itu, hanya saja kita harus memiliki siasat untuk meredamnya.
5. Bagaimana Caranya Mengatur Diri dan Keuangan
Ini sangat penting untuk ditanyakan, karena menikah berkaitan dengan kesiapan mental dan keuangan. Dan bagaimana ia mengatur kehidupannya sehari-hari serta keuangannya. Agar tidak salah sangka atau tersinggung, kita bisa mulai menanyakan mengenai bagaimana jadwal kegiatannya sehari-hari? Dan apa saja yang ia lakukan saat memiliki waktu luang? Atau apakah menurut dirinya sendiri ia tergolong orang yang boros? Dan bagaimana caranya mengatur penghasilannya?
Karena dengan mengetahui jadwal hariannya ini akan membantu kita mendapatkan gambaran tentang kebiasaannya sehari-hari. Dari sini kita juga dapat melihat seberapa teratur dan disiplinnya calon pasangan hidup kita ini. Sedangkan pertanyaan tentang cara menghabiskan waktu luang ini dapat menunjukkan sejauh mana kualitas waktu yang ia miliki, apakah cukup bermanfaaat atau tidak.
6. Bagaimana Hubungan Yang Terjalin Dengan Keluarga
Tahukah kamu bahwa hubungan dengan keluarga memegang peranan penting karena menikah bukan saja menyatukan dua orang manusia, tetapi juga menyatukan dua keluarga besar masing-masing. Cobalah untuk menanyakan bagaimana hubungannya dengan orang tua dan keluarga inti. Kamu juga bisa menggali sejauh mana keluarganya turut berpengaruh dalam keputusan-keputusan penting dalam hidupnya, misal dalam pendidikan, karir, jodoh dan hal penting lainnya. Karen dari sini juga kamu akan tahu bagaimana pola komunikasi yang terbangun dalam keluarganya, apakah mereka tergolong keluarga yang suka bermusyawarah dan demokratis, menghargai keputusan individu, atau malah cenderung berjalan masing-masing, dan ini akan membantumu untuk beradaptasi kelak.
7. Bagaimana Pemahaman Tentang Diri, Cita-cita dan juga Masa Depan
Kita perlu tahu mengenai bagaimana calon pasangan hidup kita memandang dirinya sendiri dan berbagai kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya, rencana-rencananya di masa depan terkait cita-cita atau karir yang ia jalani. Hal ini cukup penting, karena dengan mengetahui jawabannya, kita akan tahu seberapa besar peran kita dan juga keluarga kelak dalam perkembangan dirinya. Meskipun begitu, hal terakhir ini bisa diajukan sembari berjalan, karena tak jarang waktu akan mengubah pandangan dan pemahaman seseorang yang semakin hari akan semakin dewasa.
sumber : arrahman
loading...